Mengenal Aksara Lontara Bugis

Lontara adalah aksara tradisional masyarakat Bugis-Makassar. Istilah "Lontara" juga mengacu pada literatur mengenai sejarah dan geneologi masyarakat Bugis. Contoh paling panjang dan terkenal barangkali merupakan mitos penciptaan bugis Sure’ Galigo, dengan jumlah halaman yang mencapai 6000 lembar. Lontara pernah dipakai untuk menulis berbagai macam dokumen, dari peta, hukum perdagangan, surat perjanjian, hingga buku harian. Dokumen-dokumen ini biasa ditulis dalam sebuah buku, namun terdapat juga medium tulis tradisional bernama Lontara’, dimana selembar daun lontar yang panjang dan tipis digulungkan pada dua buah poros kayu sebagaimana halnya pita rekaman pada tape recorder. Teks kemudian dibaca dengan menggulung lembar tipis tersebut dari kiri ke kanan.
Masyarakat Bugis memanfaatkan kekurangan tulisan ini dalam permainan bahasa Basa to Bakke’ ('bahasa orang-orang Bakke’') dan Elong maliung bəttuanna ('lagu dengan arti dalam'). Basa to Bakke’ hampir sama dengan mengejek, dimana dua kata dengan makna berbeda namun pengejaan yang sama dimanipulasi untuk membentuk frase dengan makna tersembunyi. Elong maliung bettuanna juga bekerja dengan prinsip yang sama, dimana pendengar menerka cara baca yang benar dari suatu puisi tidak bermakna untuk menyingkap pesan dari puisi tersebut.

Lontara ditulis dari kiri ke kanan, namun tulisan ini juga dapat ditulis secara tidak beraturan. Umumnya metode kedua diterapkan dalam buku harian Bugis tua, yang setiap halamannya direservasi untuk kejadian dalam satu hari saja. Ketika seorang penulis kehabisan tempat untuk kejadian satu hari, baris terakhir akan berbelok dan berputar dalam alur zig-zag hingga tidak tersisa tempat lagi di halaman tersebut.

Konsonan Lontara (indo’ surə’ or ina’ surə’ terdiri dari 23 huruf. Seperti yang sebelumnya dijelaskan, Lontara tidak memiliki tanda pemati vokal seperti halant atau virama yang umum dalam aksara-aksara Brahmi. Bunyi nasal /ŋ/, glotal /ʔ/, dan gemitasi konsonan dalam bahasa Bugis tidak ditulis (dengan pengecualian glotal awalm yang menggunakan konsonan kosong "a"). Empat klaster konsonant yang sering ditulis dengan huruf spesifik, yaitu ngka, mpa, nra, dan nca.

0 Komentar

Terlama